Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak variatif pada perdagangan Jumat dengan sejumlah sentimen perekonomian AS membayangi pergerakan harga emas.
Tim Riset Monex Investindo Futures menyebutkan, sebelumnya pada Kamis malam, harga emas bisa naik setelah Data Flash Manufacturing PMI direalisasikan 52,4, lebih rendah dari estimasi 56,0. Adapun, realisasi Data Flash Services PMI di 51,6, lebih rendah dari estimasi di 53,9.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sinyal dari The Fed Bikin Harga Emas Hari Ini SuramHarga emas melemah menyusul kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat AS. hargaemas
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Harga Minyak Turun karena Investor Khawatir Bunga Fed NaikHarga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 2,91, atau 2,5%, menjadi US$ 111,74 per barel.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
The Fed Agresif, BI Tetap Tahan Suku Bunga Acuan di 3,5 PersenBank Indonesia (BI) kembali mempertahankan level suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen. TheFed
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sinyal The Fed Naikkan Suku Bunga Tekan IHSG, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini | Market - Bisnis.comIHSG diprediksi tertekan rencana kenaikan suku bunga The Fed di tengah investor yang menantikan hasil RDG BI hari ini soal suku bunga.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Bursa Asia Dibuka Menguat Meski Ada Kekhawatiran The Fed | Market - Bisnis.comBursa Asia seperti Jepang dan Australia dibuka menguat meskipun ada kekhawatiran The Fed mengerek suku bunga lanjutan.
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Minyak Jatuh Karena Investor Khawatir Kenaikan Suku Bunga Fed Dorong ResesiHarga minyak jatuh sekitar tiga persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dapat mendorong ekonomi Amerika Serikat ke dalam resesi, sehingga mengurangi permintaan bahan bakar.
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »