MENYANDANG gelar habib, Husein Ja’far al-Hadar berbeda dengan habib lainnya. Pria yang akrab disapa Habib Ja’far ini dikenal dengan gaya gaulnya.
“Canda, salah satu metode dakwah saya. Bercanda itu memang pintunya . Pintu hidayah itu sebanyak pintu yang ada di kepala orang. Setiap orang berhak atas pintu hidayah masingmasing. Bagi saya, pintu hidayah itu terbuka, yang bisa menutupnya hanya setiap orang melalui keputusasaan,” ungkap Habib kelahiran Bondowoso, 21 Juni 1988 tersebut.
“Di Thaif, Nabi Muhammad sampai dihina dan dilempar batu sampai terluka, beliau tetap mendoakan orang-orang yang melempar batu itu. Jadi saya malu gitu, kalau disuruh jadi badut saja saya enggak mau, sedangkan Nabi saja sampai luka-luka,” ujarnya. Namun, ia mengaku jika pada awalnya merasa tidak percaya diri berdakwah di kafe karena merasa bukan tempatnya. Namun, dakwah 15 menit itu berbuah manis karena banyak yang tersentuh.
“Tantangannya di luar sana masih banyak anak muda yang belum tersentuh terkait agama, mungkin karena di ruang-ruang bersih itu khotbahnya terlalu formal sehingga tidak kena ke anak muda. Dan, saya sendiri sekarang mewakafkan diri untuk anak muda, dalam pengertian saya hadir untuk mereka dengan santai,” ungkapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »