Guru Besar Muak Rezim Jokowi tak Pernah Dengar Suara Cendikiawan

  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 38 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 92%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

AKADEMISI dari Universitas Negeri Jakarta UNJ Ubedilah Badrun menyampaikan kegeramannya terhadap rezim hari ini Dia mewakili para kaum cendikiawan lain mengaku muak terhadap pengabaian

Temu Ilmiah Universitas se-Jabodetabek di FKUI. Aksi itu bertema menegakkan Konstitusi, Memulihkan Peradaban dan Hak Kewargaan.hari ini. Dia mewakili para kaum cendikiawan lain mengaku muak terhadap pengabaian yang dilakukan pemerintah terhadap kaum intelektual.Hal yang lebih parah, lanjut Ubedilah, keresahan para“Jangankan teman-teman civil society dan buruh, guru besar, kaum intelektual dan kaum cendekiawan diabaikan. Pengabaian itu dimulai dari produksi UU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

“Apa kesimpulan penting dalam perspektif politik, saya meyakini ini yang kemudian disebut neo-otoritarianisme, satu model praktik otoritarian dengan gaya baru, yang dibangun melalui sebuah proses di politik disebut sebagai populism. Yang dari wong cilik, dari gorong-gorong, lalu seolah-olah dia merasa bahwa dia dipilih mayoritas bangsa ini lalu dengan cara itu dia bisa melakukan apapun,” tambahnya.

Program Strategic Alliance antara lain bertujuan memberikan edukasi kepada para siswa ataupun mahasiswa yang merupakan pengguna tepung terigu secara regular. Jarrod menjelaskan, ACER membasiskan pengukuran pendidikannya kepada hasil riset dan bukti, untuk mampu mengindentifikasi dengan tepat apa saja capaian murid sejak awal

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ungkap Kekuatan Besar di Belakang KPU, Hasto PDIP: Manuver Rezim Perpanjang Kekuasaan!'Siapa yang mendukung Ganjar Mahfud dikecil-kecilkan oleh manuver dari rezim yang ingin memperpanjang kekuasaan.'
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »

Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Menggelar Pertemuan di YogyakartaMajelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) menggelar pertemuan selama 3 hari di Yogyakarta, dalam rangka mengikuti ALTITUDE (Academic Leadership Training on Innovative Transformation for University Development and Empowerment). Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik.
Sumber: rmol_id - 🏆 21. / 63 Baca lebih lajut »

Kisah Haru Prof. Aris Dikukuhkan Jadi Guru Besar Bersama Mendiang IstriNamun pada hari pengukuhan keduanya menjadi guru besar, Prof. Aris justru membawa pigura berisi foto Prof. Maftuchah yang berpulang lebih dulu.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »

UMM Kukuhkan Guru Besar Anumerta Bidang Ilmu Agroteknologi dengan Bangga dan HaruMendiang Maftuchah seharusnya dikukuhkan bersama suaminya yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Peternakan
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Guru Besar UI Kritik Jokowi soal Politik Gentong Babi Lewat BansosSejumlah guru besar UI menegur Jokowi tentang politik gentong babi (pork barrel politics) melalui penyaluran bansos.
Sumber: CNNIDdaily - 🏆 14. / 63 Baca lebih lajut »