Badan Geologi , Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan, menurut data pantauan per 15 April 2024, aktivitas Gunung Semeru masih tinggi seperti adanya erupsi, awan panas dan guguran lava. Masyarakat pun diimbau mematuhi sejumlah rekomendasi kewaspadaan demi keselamatan.
Akumulasi material hasil erupsi Gunung Semeru, katanya, berpotensi menjadi guguran lava pijar atau awan panas. Sementara, material guguran lava dan atau awan panas yang sudah terendapkan di sepanjang aliran sungai berpotensi menjadi lahar jika berinteraksi dengan air hujan. Sementara itu, jumlah dan jenis gempa yang terekam masih didominasi oleh jenis gempa permukaan seperti gempa letusan, gempa hembusan dan gempa guguran.
Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak . Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Badan Geologi Erupsi Awan Panas Lava Bandung Erupsi Gunung Semeru
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »