Ledakan dahsyat di Beirut turut melumat gudang bahan pangan terbesar di seluruh negeri. Gudang berkapasitas 120.000 ton gandum itu, selama ini menjadi pintu masuk impor bahan pangan ke Libanon. Akibatnya kini pengimpor harus mengandalkan pelabuhan-pelabuhan kecil untuk mendatangkan bahan makanan. Hal ini dikhawatirkan bakal menciptakan kelangkaan pangan.
Tidak adanya terminal khusus dan gudang penyimpanan bahan pangan di pelabuhan-pelabuhan Libanon menjadi ancaman serius pasca bencana. Pemerintah dikritik lantaran lebih suka mempraktikan strategi tambal sulam, ketimbang membidik akar permasalahan, seperti yang terjadi pada sektor energi atau layanan kebersihan kota.
"Apa yang terjadi adalah produsen tepung terigu menyimpan sebagian gandumnya di gudang di pelabuhan Beirut, lalu mengambilnya jika diperlukan," jelasnya."Kapasitas gudang itu biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri selama dua setengah hingga tiga bulan."Menteri Perekonomian Raoul Nehme mengatakan, gudang di pelabuhan hanya menyimpan 15.000 ton gandum ketika dilumat ledakan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »