GRECO membantah bahwa mereka pernah melakukan penyelidikan korupsi terkait kontrak pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas antara pemerintah Indonesia dan Qatar. mengatakan bahwa mereka “belum pernah melakukan pekerjaan apapun terkait Indonesia.” Hal ini disampaikan juru bicara Direktorat Komunikasi Dewan Eropa GRECO, Jaime Murphy, hari Selasa menjawab email VOA sehari sebelumnya.
Menjawab email VOA tentang laporan itu, GRECO mengatakan sebagai badan di Dewan Eropa yang bertujuan meningkatkan kapasitas anggotanya dalam memerangi korupsi, dengan memantau kepatuan mereka terhadap standar-standar anti-korupsi, pihaknya memang “membantu negara-negara untuk mengidentifikasi kekurangan dalam kebijakan antikorupsi nasional, mendorong reformasi legislatif, institusional, dan praktis yang diperlukan.
“Kami sampaikan bahwa sampai detik ini tidak ada kontrak pengadaan alutsista antara Kementerian Pertahanan dengan PT Teknologi Militer Indonesia ,” tegas Herindra. Ia tidak merinci lebih jauh langkah hukum yang dimaksud dan siapa yang diduga telah menyebarluaskan informasi dugaan korupsi tersebut. Namun menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, tidak mengorbankan kepentingan nasional demi kepentingan politik sesaat.Laporan yang sudah tidak dapat diakses itu sebelumnya menyatakan ada indikasi bahwa harga 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 yang disepakati dalam kontrak itu telah digelembungkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »