JAKARTA - Partai Golkar mendorong perubahan sistem pemilihan umum pada 2024 mendatang. Ketua DPP Partai Golkar Yahya Zaini mengatakan, meskipun sistem pemilu serentak telah dianggap berhasil, namun sistem tersebut malah banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya. “Memang partispasi masyarakat luar biasa meningkat, tapi juga menyisahkan dampak-dampak negatif antara lain misanya budaya pragmatisme politik yang sangat trsanksional, menyertai pemilu kita.
“Desain pemilu tahun 2024 seperti apa, kalau misalnya skenarionya dipisah lalu pemisahannya seperti apa. Supaya tidak melanggar konstitusi,” ucapnya. Hal senada yang diungkapkan, Sekjen DPP Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus menuturkan bahwa pelaksaan pemilu 2019, harus dijadikan evaluasi. Hal ini untuk dijadikan acuan pelaksanaan pemilu di 2024 mendatang. “Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa kita telah melangkah maju melaksanakan demokrasi yang semakin matang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »