REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR – Kelompok pembela hak asasi manusia yang berbasis di New York, Human Right Watch , menyebut jika pemerintah Senegal gagal mencegah pelanggaran dan penyalahgunaan terhadap ribuan anak dan remaja di banyak sekolah Islam di negara Afrika Barat itu. Baca Juga HRW merilis laporan mendalam pada Senin lalu sebagai sebuah analisis tentang janji pemerintah Senegal untuk mengakhiri pelanggaran, yang terjadi di pusat-pusat pendidikan Islam yang dikenal sebagai 'daaras'.
Setelah melakukan penelitian ekstensif sejak 2017, para penyelidik menemukan bahwa dalam banyak kasus anak-anak yang mengikuti sekolah seperti itu dipaksa mengemis di jalanan untuk mendapatkan uang sampai mereka memenuhi kuota tertentu. Publik dibuat semakin marah tatkala foto-foto anak-anak yang kekurangan berat badan tengah mengemis atau dikurung dalam rantai beredar di media sosial bulan lalu.
Akan tetapi, HRW menyebut jika pihak berwenang di Senegal masih terlalu lambat dalam mengambil langkah yang diperlukan guna mengakhiri pelanggaran tersebut. Pasalnya, hanya 25 guru atau asisten mereka yang dihukum karena kejahatan tersebut sejak 2017.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »