HASIL Riset Kesehatan Dasar 2018 menyatakan baru separuh masyarakat Indonesia yang melakukan cuci tangan dengan benar. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, hanya setengah masyarakat Indonesia dengan usia di atas 10 tahun yang mempraktikkan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan benar.
"Kebersihan tangan dapat menyelamatkan nyawa. Karena itu, pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil bersama-sama membentuk Kemitraan Swasta-Publik untuk Cuci Tangan Pakai Sabun untuk mempromosikan advokasi dan inisiatif berkelanjutan dalam meningkatkan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia," kata Kirana dalam diskusi virtual.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Riskiyana Sudadi Putra mengatakan, gerakan cuci tangan ini tidak sulit kalau dilakukan bersama-sama. “Kami melakukannya secara sustainable yaitu dengan pelatihan dan kampanye cuci tangan pakai sabun bekerja sama dengan NGO,” katanya. Kampanye dilakukan dengan mempertimbangkan waktu yang cukup. “Kami melakukannya selama 21 hari, agar bisa membangun kebiasaan,” lanjut Mirah.
Cuci tangan, kata Debora, bukan hanya efektif mencegah transmisi virus, tetapi juga sangat mudah dilakukan sehingga bisa menjadi kerja bersama. Salah satu yang harus menjadi perhatian, sampai saat ini di banyak tempat masih belum tersedia sarana cuci tangan. Kolaborasi berbagai pihak bisa mencari solusi untuk meningkatkan akses masyarakat d ke tempat cuci tangan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »