Sementara itu pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas acuan dunia kembali merosot nyaris 1%, atau tepatnya 0,95% ke US$ 1774,15 per troy ons.
Koreksinya harga emas dunia terjadi karena data pekerjaan Amerika Serikat yang cenderung kuat, meredakan kekhawatiran resesi dan menghancurkan spekulasi bahwa bank sentral AS akan menjauh dari pengetatan kebijakan moneter yang agresif.dovish . Tetapi data pekerjaan menunjukkan ekonomi AS masih kuat, dan ini dapat mendorong The Fed untuk lebih agresif, yang bukan merupakan kabar baik untuk emas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dikutip dariPengusaha AS mempekerjakan jauh lebih banyak pekerja dari yang diharapkan pada Juli llau, dengan tingkat pengangguran turun ke level terendah sebelum pandemi sebesar 3,5%.Sementara itu, Negeri Paman Sam pada Juli telah menciptakan 528.
Pengusaha juga terus menaikkan upah dengan kecepatan stabil pada bulan lalu. Penghasilan per jam rata-rata meningkat 0,5% pada Juli lalu, setelah naik 0,4% pada Juni lalu. Itu meningkatkan peningkatan secara tahunan menjadi 5,2%, dari sebelumnya sebesar 5,1% pada Juni 2022. "Gambaran ketenagakerjaan yang positif dapat menandakan bahwa The Fed masih punya alasan untuk menaikkan suku bunga tanpa risiko membawa ekonomi ke dalam resesi dan kenaikan emas kemungkinan akan dibatasi di kisaran US$ 1.800," kata Rupert Rowling, analis pasar di Kinesis Money, dilansir dari
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: Bisniscom - 🏆 23. / 59 Baca lebih lajut »