. Apalagi jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II/2020 mengalami kontraksi atau minus sebesar 5,32 persen.Pihaknya pun mencatat sejak adanya pandemi, di bulan April hingga Mei lalu, industri Mamin mengalami penurunan produksi sebesar 30 hingga 40 persen.
Oleh karena itu dia berharap dan optimistis industri Mamin bisa kembali meningkat di tahun 2021."Kalau kita lihat, saya optimistis ekonomi 2021 pasti akan membaik begitupun dengan industri Mamin, semoga di tahun depan bisa kembali membaik," ucapnya. Selain itu Adhi juga berharap untuk konsumsi, purchasing power untuk middle low income atau penduduk kelas bawah juga bisa meningkat seiring dengan adanya berbagai bantuan dari pemerintah.
Untuk kelas menengah ke atas atau middle up sebenarnya, kata dia, bukan karena tidak memiliki uang untuk berbelanja. Hanya saja masih memiliki rasa takut untuk keluar rumah dan berbelanja.Oleh sebab itu dia berharap ketika situasi sudah mulai normal, masyarakat yang berasal dari kelas menengah ke atas, bisa kembali berbelanja agar bisa memberikan dampak yang positif pada industri Mamin, khususnya pada ekonomi nasional.
"Tentunya semua ini akan kita capai kalau adanya konsistensi dari pemerintah untuk program pemulihan ekonomi nasional terus dilakukan dengan konsisten, dan tidak hanya tahun ini tapi tahun depan bahkan diharapkan sampai tahun 2021, sampai normal," ungkapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »