Game bertema battle royale atau kekerasan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pasalnya, game yang banyak digemari anak-anak ini dinilai dapat berdampak negatif pada perilaku anak.
Sebelumnya, selama Januari hingga Maret 2024 Komisi Perlindungan Anak Indonesia menerima 327 pengaduan tentang kekerasan anak. Dari 327 pengaduan, ada 383 kasus yang diadukan. “Game online memengaruhi kekerasan anak itu saya kira benar, karena di game online kan banyak konten-konten yang isinya pertarungan. Baik individu lawan individu, maupun kelompok lawan kelompok.”
Area otak ini berfungsi untuk mengontrol diri, perilaku agresif dan mengambil keputusan. Pada anak-anak, fungsi ini belum berkembang dengan sempurna. “Studi tentang pengaruh game tersebut menunjukkan bahwa setelah satu minggu anak bermain game secara terus-menerus yang mengandung kekerasan, seperti game action, dapat mengakibatkan perubahan di daerah otak yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan pengendalian emosi,” papar Nur.Komunikasi Soal Pelarangan Game OnlineMengingat bahayanya game online bertema kekerasan atau battle royale, KPAI melakukan komunikasi dengan berbagai kementerian termasuk Kominfo.
Permainan Kekerasan Game Kekerasan Game Tema Kekerasan Game Battle Royale Kekerasan Anak Game Online
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »