REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim diminta untuk tidak sembarangan dalam menetapkan kebijakan terkait pembelajaran jarak jauh . Nadiem, disarankan untuk melihat riset dan data yang ada terkait keinginan untuk mempermanenkan PJJ.
"Nah kalau makin tinggi kesenjangan antara anak yang bisa mengakses internet dengan yang tidak bisa maka ini berbahaya bagi bonus demografi kita," kata Satriawan Salim kepada Republika di Jakarta, Jumat . Dia lantas menanyakan basis keputusan PJJ permanen yang dicanangkan menteri Nadiem. Satriawan mengaku penasaran apakah menteri pendidikan memiliki data jumlah siswa dan guru yang tidak memiliki gawai pintar.
Mentri yang wajib direshafel, jauh dari mutu
Liputan yg baik, terutama infografis yg menarik. Akan lebih baik apabila turut dijelaskan bhw FSGI = Federasi Serikat Guru Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Nadiem sebut pendidikan jarak jauh bisa permanenMenteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pendidikan jarak jauh (PJJ) bisa diterapkan secara permanen usai pandemi ... Inilah kalau yg jadi mentri sejak lahir sudah kaya raya, sekolah diluar negri gak pernah ngelamar kerja tapi langsung jadi bos Di daerah bukan Kota besar sudah terbiasa pendidikan jarak jauh bahkan sampai lintas bukit 😏😏😏 Infrastruktur telekomunilasi aja masih mahal. Belum lagi beli laptop, PC, mouse, modem.. nambah daya listrik.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »