, pada pagi hari cuaca akan cenderung bersih, awan juga tampak sangat putih . Hal ini menyebabkan suhu dingin di pagi hari karena radiasi balik gelombang panjang langsung dilepas ke atmosfer luar.
Akibatnya udara dekat permukaan terasa lebih dingin. Fenomena angin monsun ini yang jadi penyebab suhu dingin di Kota Solo dan Pulau Jawa akhir-akhir ini biasanya terjadi pada puncak musim kemarau, Juni-September. Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahunnya, bahkan hal ini dapat menyebabkan embun es atau embun upas yang mirip salju pada beberapa tempat seperti dataran tinggi atau pegunungan.Dalam catatan BMKG, kejadian fenomena embun upas ini terjadi cukup sering terjadi di dataran tinggi Dieng tahun lalu. Tercatat empat kali kejadian embun upas di Dieng. Sedangkan tahun ini sudah terjadi dua kali, tepatnya pada Januari 2022 dan 25 Juli 2022.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Grup Telegram"Solopos.com Berita Terkini". Klik linkSolopos.com Berita Terkini
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: BolaSportcom - 🏆 31. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »