Tinjauan yang hasilnya dilansir hari Rabu oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat AS menyatakan dosis ketiga vaksin COVID-19 buatan Pfizer meningkatkan imunitas seseorang terhadap virus itu. Tetapi sumber itu menambahkan, vaksin yang sekarang ini masih memberi perlindungan yang cukup untuk mencegah sakit parah.
Pfizer juga mengutip sebuah penelitian dari Israel, yang diterbitkan hari Rabu di New England Journal of Medicine, yang menunjukkan tingkat infeksi 11 kali lebih rendah di kalangan orang berusia 60 tahun ke atas yang menerima vaksin dosis ketiga. Sekitar 1 juta orang ambil bagian dalam studi ini.
Komite penasihat vaksin di badan regulator obat pemerintah AS dijadwalkan bertemu hari Jumat untuk membahas apakah badan itu akan mengabulkan permohonan Pfizer. Rekomendasi komite itu tidak mengikat, artinya FDA dapat menyetujui dosis ketiga Pfizer meskipun komite tidak merekomendasikannya. Para penulis esai itu mencakup dua pejabat penting di kantor peninjau vaksin FDA yang akan meninggalkan jabatan mereka sebelum akhir tahun ini. The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa Dr. Marian Gruber dan Dr. Philip Krause kesal atas pengumuman pemerintahan presiden Joe Biden belakangan ini bahwa suntikan penguat akan diberikan kepada sebagian warga Amerika mulai bulan depan, jauh sebelum FDA memiliki cukup waktu untuk meninjau data itu dengan sepatutnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »