dan produksi artikel yang abnormal dengan jumlah 160 lebih dalam beberapa bulan saja, menjadi kecurigaan sebagian besar masyarakat.
Selain itu, sudah menjadi rahasia umum banyak peneliti dan dosen di Indonesia yang melakukan refabrikasi artikel, mengambil alih skripsi mahasiswa tanpa izin, melakukan praktik perjokian artikel jurnal, atau memakai dalih penelitian payung yang tentunya hanya menguntungkan peneliti atau dosen belaka. Bahkan, tak jarang praktik ini tersebar dan dipromosikan secara terbuka di media sosial, seperti Instagram dan Facebook.
Publikasi ilmiah juga menjadi syarat mutlak para peneliti dan dosen dalam meningkatkan karier akademiknya. Tuntutan yang dibebankan pada dosen atau peneliti di Indonesia mestinya tidak menjadi beban tersendiri dan menjadi faktor utama praktik nonetis dunia akademik di Indonesia. Tuntutan itu mestinya menjadi motivasi bagi peneliti dan dosen untuk meningkatkan daya saing dan kompetensinya dalam kancah publikasi ilmiah, lebih-lebih pada level internasional.
Publikasi Ilmiah Analisis Plagiarisme Ali Rozikin Etika Publikasi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »