DI era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity yang serba dinamis, para praktisi komunikasi perlu mawas diri baik saat hidup bermasyarakat maupun di sosial media, salah satunya dengan memperhatikan etika komunikasi.
“Etika komunikasi menjadi basic dan standar moral. Jangan sampai karena kita tidak mengerti etika komunikasi, reputasi positif yang sudah dibangun organisasi bertahun-tahun hancur dalam satu hari,” ujar Dudy saat menjadi salah satu pemateri dalam Pelatihan Perkantoran Modern dan Layanan Bermutu UI, baru-baru ini.
“Karena komunikasi bukan sekadar menu tambahan dalam sebuah organisasi. Justru ia merupakan hal terpenting yang akan menentukan sukses tidaknya perencanaan yang dibuat,” ungkap Dudy.Selain itu, Dudy juga memaparkan beberapa skill yang harus dimiliki seseorang di era Society 5.0, di mana manusia memiliki alternatif menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern seperti AI dan robot untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia.
Dilansir dari data World Economic Forum, berkat Society 5.0, sebanyak 75 juta pekerjaan akan berganti dan memunculkan 113 juta pekerjaan baru berbasis digital.“Sedangkan basic komunikasi dari dulu hingga sekarang masih sama, yaitu, ketahui siapa audience kita, pesan yang ingin disampaikan, media yang digunakan, ketepatan komunikator, dan penyesuaian waktu,” kata Dudy.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »