REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pandemi Covid-19 menyebabkan permintaan terhadap makanan premium seperti daging wagyu, tuna bluefin dan kaviar menurun signifikan. Restoran dan hotel-hotel top yang harus tutup akibat kebijakan lockdown di banyak negara menyebabkan industri makanan mewah terkena dampak signifikan.
Wakil Ketua Produsen Sampanye CIVC di Prancis, Jean-Marie Barillere, berharap, orang-orang akan merayakan pelonggaran lockdown dengan makanan ataupun minuman mewah. Tapi, ia tetap memproyeksikan tahun ini akan menjadi momen yang sulit."Ini benar-benar periode yang terlihat seperti perang," katanya, seperti dilansir Reuters, Jumat .
Direktur Pelaksana Caviar Perlita, Michel Berthommier, mengatakan, masyarakat kini tidak akan mau mencicipi anggur, lobster ataupun kaviar."Apabila Anda memaksa orang untuk makan dalam kondisi sekarang, mereka akan lebih memilih pergi ke makanan cepat saji," tuturnya. Di Prancis, harga kaviar bahkan turun mendekati posisi terendah sepanjang sejarah, penjualan sampanye anjlok, sementara produsen foie gras harus memangkas produksi untuk menopang harga.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »