REPUBLIKA.CO.ID, Di tengah-tengah peringatan Hari Pangan Dunia yang jatuh pada 16 Oktober, masih banyak tantangan pangan yang dihadapi oleh anak-anak di dunia, baik dari ketersediaan kemampuan daya beli masyarakat, hingga kandungan gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Berdasarkan data World Health Organisation pada 2018, lebih dari 820 juta jiwa atau 1 dari 9 orang di dunia mengalami kekurangan gizi.
Arif mujahidin selaku Corporate Comunication Director Danone Indonesia mengatakan aksi terkait pangan sangat berkaitan dengan gerakan revolusi pangan dan visi ‘One Planet One Health’ dari Danone. Dimana Danone percaya setiap pihak dapat melakukan aksi dan pilihan terkait pangan untuk tentukan masa depan kesehatan anak-anak dan bumi yang lebih baik.
Menurut rekomendasi lembaga makanan dunia, FAO, selain diversifikasi pangan, cara produksi pemasokan hingga konsumsi makanan harus berubah sesuai dengan kebutuhan healthy diets dan kesehatan masyarakat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam healthy diets adalah makan dengan kuantitas cukup, aman, bergizi dan beragam.
“Jelajah Gizi juga membawa peserta ke contoh penerapan program keamanan pangan seperti di Warung Anak Sehat di SDN Dewi Sartika 3, Kota Bogor. Tidak kalah menarik, eksplorasi pangan lokal juga dilakukan dengan mengunjungi kuliner khas Bogor seperti Soto Mie Bogor, Sate Sumsum Pak Ooh, Toge Goreng, Bir Kocok, Laksa Bogor dan lainnya,” kata dia menambahkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »