Salah seorang remaja perempuan, 16 tahun, yang ditemui di kota itu, misalnya, telah berjualan sejak ibunya meninggal dua tahun lalu dan terpaksa putus sekolah.
“Saya tidak ingin berjualan di sini. Tetapi saya tidak bisa memaksa ayah untuk membayar uang sekolah karena dia tidak lagi bekerja. Dia bahkan tidak mampu membayar uang sekolah adik laki-laki saya yang berusia 12 tahun sehingga sekarang saya harus bekerja. Saya berharap ia dapat bertahan memperjuangkan masa depannya,” kata seorang pekerja anak di Shona.
Childline mengamati semakin banyak anak-anak terpaksa bekerja akibat perekonomian Zimbabwe yang memburuk. Manager Program Childline Ratidzai Moyo mengemukakan, "Sekarang, karena kesulitan ekonomi di satu negara anak harus berjualan maputi atau jagung bakar, misalnya. Orang tua memberi imbalan makanan hanya bagi mereka yang dapat menjual makanan. "
😩
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »