Ekonom INDEF Beberkan Dampak Kenaikan PPN 12 Persen di Masa 100 Hari Pertama Pemerintahan Baru

  • 📰 tribunnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 62 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 42%
  • Publisher: 51%

INDEF Berita

PPN 12 Persen,Kenaikan Tarif PPN,Finansial

Menurut Eko, kenaikan PPN di awal tahun depan tidak tepat. Sebab saat ini daya beli masyarakat masih menurun.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance Eko Listiyanto mengingatkan soal rencana untuk menaikkan pajak pertambahan nilai dari 11 persen menjadi 12 persen pada 2025. Sebab, saat itu masih dalam rentang waktu 100 hari pemerintahan yang baru.

Eko melihat sebaiknya PPN tidak dinaikkan, sehingga ekonomi bisa menggeliat. Selain itu, para investor dan pelaku ekonomi masih melihat bagaimana 100 hari pertama pemerintahan yang baru. Pemerintah berencana menaikkan PPN pada awal tahun 2025."Itu masa masa 100 hari pemerintahan yang baru, sehingga akan dilihat investor, pelaku ekonomi, jika dihantam dengan kenaikan PPN, konsumsi melambat nanti investasi bisa tidak bergairah," ujarnya saat ditanyai wartawan, Selasa .

Hal tersebut dapat dilihat dari triwulan I - 2024. Di mana Pemilu, Hari Raya Idul Fitri, Imlek, menjadi penopang namun konsumsi rumah tangga tidak mencapai 5 persen.Kenaikan PPN tentunya akan berdampak terhadap konsumsi rumah tangga. Jika ada kenaikan, lanjut Eko, akan menggerus konsumsi, dan dapat mengganggu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 5 persen.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespon soal rencana pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai atau PPN 12 persen pada 2025.Airlangga mengatakan, penghasilan pajak dapat ditingkatkan tentu dengan implementasi sistem yang lebih baik. Airlangga mengatakan, target pemerintah ke depan memperbesar pendapatan negara dari perpajakan.

PPN 12 Persen Kenaikan Tarif PPN Finansial Bisnis

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 37. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Top 3: Tanggapan Ekonom Indef Terkait Rencana Prabowo Tambah Kementerian Jadi 40Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com yang dirangkum Jumat, 10 Mei 2024.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Tanggapan Ekonom Indef Terkait Rencana Prabowo Tambah Kementerian Jadi 40Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti memberikan tanggapan rencana 40 kementerian di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Ekonom Indef Beri Tahu Cara agar Indonesia Tak Terdampak Konflik Iran-IsraelJika Indonesia tergantung dengan pasokan dari negara lain, seperti melakukan impor, maka dampaknya Indonesia akan menjadi lebih rentan.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »

Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?JPNN.com : Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memberikan saran terkait stabilisasi kurs rupiah.
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »

Gegara Sektor Pertanian Ngedrop, RI Gagal Manfaatkan Peluang IniEkonom Indef menyayangkan sektor pertanian mengalami kontraksi di kuartal I-2024.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »

Dolar AS Sentuh Rp 16.200, Ekonom Beberkan Kondisi TerburukDolar Amerika Serikat (AS) telah menembus level Rp 16.000. Ini menjadi yang pertama kali sejak tahun 2020.
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »