REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski masih berumur jagung, Partai Berkarya sudah harus menelan pil pahit, dua kenyataan buruk sekaligus. Baca Juga Selain gagal lolos parliamentary threshold, Berkarya juga tengah mengalami dua kepengurusan. Kepengurusan Tommy Soeharto dikudeta rekannya sendiri yaitu Muchdi Purwoprandjono yang memproklamirkan sebagai ketua umum baru.
"Kisruh Berkarya hanya bisa dilihat sebagai kegagalan konsolidasi internal, sekaligus menandai lemahnya Tommy sebagai nakhoda, sehingga tidak cermat membaca tokoh-tokoh yang masuk untuk meredupkan, bukan justru membangun," ujar pengamat politik Dedi Kurnia Syah saat dihubungi Republika.co.id. Sabtu .
Faktanya, partai politik harus siap menghadapi kontestasi baik secara langsung semisal dalam Pilkada atau Pemilu. "Juga harus siap berkontestasi tidak langsung, termasuk menghadapi provokasi dan perpecahan," tambah Dedi Sebelumnya, Sekjen Berkarya kubu Muchdi, Badaruddin Andi Picunang menegaskan Munaslub digelar atas permintaan dari dua pertiga pengurus provinsi dan pusat. Menurutnya tidak mungkin Kemenkumham mengeluarkan SK jika Munaslubnya fiktif. Sebenarnya turbelensi di internal partai sudah terjadi beberapa tahun ke belakang, kemudian berproses menjadi Munaslub.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »