"Sebaiknya semua jemaah Sajadah Fajar di Kapuas Hulu kemarin dites kesehatannya," kata Sutarmidji, Selasa sore.
Menurut dia, uji kesehatan dengan rapid test akan jadi langkah awal pendeteksian jemaah tersebut, apakah menderita Covid-19 atau tidak. "Bila perlu semua yang sudah berinteraksi dengan pasien yang dinyatakan positif Covid-19 juga perlu dilakukan rapid test," ujar Sutarmidji.Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan, pihaknya menjadwalkan pemeriksaan kesehatan terhadap 65 jemaah Sajadah Fajar, Rabu pagi.Diberitakan, dua jemaah Sajadah Fajar yang digelar di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pada Minggu , meninggal dunia.
Ketua rombongan jemaah Sajadah Fajar, Edo Tobing mengaku telah menyerahkan data 65 peserta kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. "Data rombongan yang ikut kegiatan Sajadah Fajar di Kapuas Hulu sudah kami kirim sesuai permintaan pemerintah tadi pagi, berjumlah 65 orang, termasuk yang meninggal dunia," kata Edo.Edo menjelaskan, semua jemaah Sajadah Fajar yang digelar 27 Februari sampai 1 Maret 2020 itu berasal dari Kalimantan Barat."Semua rombongan dari Kalbar, tidak ada dari luar," ucap Edo.
Jangan Rapid, tapi PCR langsung. Orang Tanpa Gejala semakin banyak. Kalau Rapid besar kemungkinan negatif palsu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »