JIWA sosial yang tinggi membawa Herlina Agustin terlibat dalam uji klinis fase III vaksin virus korona buatan Sinovac. Tanpa pikir panjang, ibu tiga anak mendaftarkan diri menjadi relawan yang akan disuntikan cairan antibodi tersebut. Warga Kawaluyaan, Kota Bandung ini merupakan satu dari 540 relawan pertama yang disuntik vaksin tersebut. Dia mengaku usai menjalani penyuntikkan vaksin baik yang pertama maupun kedua, tidak merasakan perbedaan berarti.
"Dokter tidak melarang apa-apa, bahkan membolehkan saya ke luar kota. Yang penting kalau ada apa-apa, kita segera laporan, kayak ngisi buku harian," ucapnya seraya menyebut hingga kini buku hariannya itupun tetap kosong karena tidak ada yang perlu dituliskan. Setelah menjalani dua kali penyuntikkan vaksin dan sekali pengambilan darah, Herlina akan menjalani pengetesan sampel darah pada Desember mendatang. Meski begitu, alumnus Universitas Padjajaran ini menilai masyarakat jangan mengandalkan vaksin dalam mencegah penyebaran suatu penyakit. Menurutnya, kebersihan dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas jika manusia ingin terjaga dan tetap sehat hidupnya.
"Yang terpenting ini gimana lingkungan kita agar tetap baik, sehingga mereka pasti akan menjaga kita," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »