Sabtu, 14 September 2019 19:50 WIBRiyadh - Kelompok gerilyawan Yaman yang bersekutu dengan Iran, Al-Houthi, pada Sabtu menyerang dua instalasi minyak Arab Saudi, Aramco, termasuk instalasi terbesar pemrosesan minyak di dunia, sehingga menyulut kebakaran.
Pemerintah Arab Saudi menyatakan telah mengendalikan si jago merah, tanpa menjelaskan apakah produksi minyak ekspornya terpengaruh. Stasiun televisi negara menyatakan ekspor minyak berlanjut. Serangan pesawat tanpa awak itu terhadap pengekspor minyak terbesar di dunia dilakukan saat raksasa minyak negara tersebut Aramco mempercepat rencana bagi penawaran terbuka awalnya pada tahun ini, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Peristiwa tersebut terjadi setelah serangan lintas-perbatasan terhadap instalasi minyak Arab Saudi dan tanker minyak di perairan Teluk.
Riyadh juga menuduh Teheran mempersenjatai gerilyawan Al-Houthi, tuduhan yang dibantah oleh milisi tersebut dan Iran. Luasnya kerusakan akibat serangan "drone" di Provinsi Abqaiq dan Khurais masih belum jelas. Aramco belum mengeluarkan pernyataan mengenai serangan sebelum fajar itu. Pemerintah juga belum mengeluarkan laporan mengenai korban.Abqaiq terletak 60 kilometer di sebelah barat-daya Markas Aramco di Dhahran.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »