Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global telah mengubah keadaan dunia. Kebiasaan seperti belanja ke pasar, pergi sekolah, dan lainnya bebas dilakukan, kini harus dipraktikkan dengan sederet protokol kesehatan.
Salah seorang donor plasma darah ialah Rilsan Malkhi Pandapotan Sidauruk seorang penyintas Covid-19. Berawal dari perbincangan ringannya dengan tenaga medis di RSPAD Gatot Soebroto, Rilsan tanpa sengaja bertemu dengan Wakil Kepala RSPAD Brigjen Albertus Budi Sulistya. Ia mendapatkan penjelasan panjang lebar dari pimpinan rumah sakit saat itu. Termasuk pula manfaat dari donor plasma darah baik bagi pasien penderita Covid-19, rumah sakit maupun para penyintas. Barulah berawal dari titik itu, ia percaya diri untuk menjadi salah seorang pendonor.
Secara pribadi, nuraninya tergerak karena melihat cukup banyak orang-orang yang berjuang melawan Covid-19 dan membutuhkan plasma darah. Apalagi setelah mendapat penjelasan dari RSPAD bahwa plasma darah mengandung antibodi yang bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19.Bagi pria berdarah Batak itu, bila cara tersebut untuk sementara waktu bisa membantu proses penyembuhan pasien Covid-19, maka tidak ada salahnya mendonorkan plasma darah ke rumah sakit.
Banyak pelajaran yang dipetik oleh pemuda tersebut salah satunya melihat bagaimana orang-orang yang terpapar Covid-19 harus menahan diri dan tidak bisa berkomunikasi langsung dengan anggota keluarga mereka. Di samping menyediakan aplikasi untuk kebutuhan rumah sakit, Rilsan sebagai penyintas Covid-19 sekaligus pendonor plasma darah juga berupaya mengajak dan mengimbau semua penyintas penyakit tersebut agar mau dan bersedia melakukan hal serupa demi membantu menyelamatkan nyawa pasien-pasien lainnya.
Berdasarkan alur, jika dokter atau pihak rumah sakit membutuhkan plasma darah maka ia akan meminta ke Unit Donor Darah agar menyiapkan plasma konvalesen."Jadi PMI menyiapkan plasma yang berasal dari para pendonor atau pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 dan telah membentuk antibodi," kata dia. "Kami menyarankan sebaiknya pendonor itu laki-laki, perempuan boleh saja tapi dengan catatan belum pernah hamil," ujarnya.
Donor plasma konvalesen dengan cara apheresis, yakni hanya mengambil plasma darah pendonor saja sedangkan produk darah lainnya dikembalikan lagi. Jika menggunakan cara apheresis maka pengambilan plasma darah selanjutnya bisa dilakukan pada hari ke-14 atau berjarak dua minggu saat pertama kali donor.Sedangkan pengambilan dengan cara konvensional atau yang biasa dilakukan pada pendonor darah yakni menggunakan kantong darah ukuran 350 ml atau 450 ml.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »