CEO Huawei Yu Chengdong mengatakan kepada forum industri teknologi pada hari Jumat bahwa produksi chipset Kirin 9000 kelas atas perusahaan akan berhenti mulai 15 September, karena sanksi AS.
Alasan amerika,karena kalah saing dg.technologi china,merambah ke politik kotor!😷
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Huawei Memberikan Solusi untuk Membantu e-commerceHuawei memberikan solusi untuk membantu para pengembang membuka lebih banyak peluang dalam industri e-commerce. Huawei
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sandiaga Uno: Pasar Modal UMKM Bisa Selamatkan Resesi |Republika OnlineAncaman resesi semakin nyata jika peningkatan kasus baru Corona tak bisa ditekan.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Honda CR-Z Bakal Kembali ke Jalur ProduksiSetelah berakhir produksi pada 2017, Honda CR-Z kabarnya akan kembali lagi. Yc😛😝😜🤪
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Kata Pelapor Kasus Denny Siregar Dilimpahkan ke Polda Jabar |Republika OnlinePihak pesantren tak ingin ada alasan lagi dari polisi tak memanggil Denny Siregar. Ada hukum ga neh ? Dari polres ke polda ntar ke polri... ko ga kapok2 dikibuli diulur2 dipimpong. Apa ga punya laskar? wkwkek..paling yg demo ya org itu2 juga...basi..
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Pelanggar Protokol Kesehatan di DKI Bakal Terkena Sanksi ProgresifPergub 51/2020 bisa saja direvisi untuk mengatur lagi terkait sanksi progresif secara detail. Sok YEEESSS....!! Ayam sayur demo tolol dan ga jelas apa yg didemoin...malah dibela2in sama WanJembut kupret itu supaya bs sampe 100jt ayam sayur ngumpul dimonas ituu... Jd ngapaaain ngasi sangsi sm peranggal protokol covid..!! Payaah kita braay klo punya Gaberner sakit..!!
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »