INFO NASIONAL - Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , Wikan Sakarinto, menegaskan pendidikan vokasi harus terus melakukan inovasi dan terobosan. Meski sejak dahulu sudah berkolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri , tapi Link and Match harus terus ditingkatkan.“Kalau dulu Link and Match sudah ada tapi secara masif belum sampai level “menikah”, berbagi risiko, dan investasi.
disertai riset mendalam, akan bisa terlihat outlook kebutuhan industri lima hingga sepuluh tahun mendatang.Untuk mendorong “pernikahan massal” antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri , setidaknya ada empat syarat yang wajib dipenuhi.
diuntungkan karena tersedia tenaga siap kerja yang memahami seluk beluk industri tanpa harus mendidik ulang tenaga kerja. Di sisi lain, lulusan pendidikan vokasi semakin diakui di dunia kerja bukan hanya karena ijazahnya, melainkan memiliki kompetensi tinggi meliputi hardskills, softskill, attitude, dan karakter, serta kemampuan berbahasa Inggris.
menjadikan lulusan vokasi semakin banyak dicari.“Beberapa bidang sudah menerapkan, seperti kesehatan, pariwisata, dan yang lain masih kita coba. Perusaahaan menyambut baik lulusan vokasi, dibanding pencari kerja lain. Mereka bisa hemat tiga bulan mempercepat pencari kerja masuk ke peak performance. Vokasi mempersiapkan performance mereka sebelum jadi karyawan,” ujarnya.
, pemerintah sebagai regulator juga melibatkan pemerintah daerah merencanakan pendidikan vokasi di daerahnya, dan pendidikan harus engage bukan hanya menciptakan lulusan,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »