Diplomasi Digital, Alternatif Baru di Era Pandemi

  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 45 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 21%
  • Publisher: 63%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Pandemi COVID-19 yang muncul sejak awal Maret tahun lalu, mengubah cara hidup warga global termasuk dalam diplomasi. Indonesia kini melakukan negosiasi melalui dunia maya untuk finalisasi CEPA dengan Korea Selatan dan PTA dengan Mozambik.

Beragam pembatasan mobilitas untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 sudah membuat pertemuan secara tatap muka beralih menjadi konferensi melalui virtual.

Indonesia pun kini melakukan negosiasi melalui dunia maya untuk finalisasi CEPA dengan Korea Selatan dan PTA dengan Mozambik.Meskipun kebutuhan diplomasi digital akan terus meningkat, Retno menggarisbawahi bahwa diplomasi digital belum bisa sepenuhnya menggantikan diplomasi tatap muka. Gabungan antara diplomasi secara fisik dan digital atau diplomasi hibrid akan menjadi norma baru setelah pandemi COVID-19 berakhir.

Selain itu perlu upaya menjembatani kesenjangan diplomasi digital antar negara. Retno mengatakan tidak semua negara terbiasa dan mampu berdiplomasi secara digital. Karena itu, negara-negara berkembang mesti dibantu untuk memperkuat infrastruktur diplomasi digital mereka, mencakup pengembangan kapasitas dalam hal keahlian dan literasi digital, investasi dalam teknolgi digital yang terjangkau dan pembuatan platform online yang aman dan terlindungi.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama