REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta tidak ada penambahan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal yang baru pada awal November di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Jakarta. Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes DKI, kasus gangguan ginjal di Jakarta terus menurun setelah pemerintah pusat mengumumkan pelarangan konsumsi obat sirup yang dimulai pada 18 Oktober 2022.
Baca Juga “Jadi, kalau dilihat begitu disetop, larangan pemberian sirup, kasusnya alhamdulillah bisa turun jauh,” ujar Dwi. Dwi mengatakan, 154 pasien tidak hanya berdomisili di Jakarta, melainkan ada yang berdomisili di sekitar Jakarta atau dari Bodetabek . Dia mencatat, dari 154 pasien, sebanyak 82 pasien diantaranya merupakan kasus probable dan 17 pasien merupakan kasus confirm.
Menurut dia, terdapat banyak faktor mengapa orang tua di daerah Bodetabek memilih rumah sakit di Jakarta, terutama karena faktor jarak yang lebih dekat dan hanya sedikit faskes yang mumpuni menangani kasus tersebut ketika penyebab intoksikasi belum diketahui."Itu, memang karena daerahnya Bodetabek, ya, jadi bukan yang jauh-jauh benar. Memang mereka daripada Jawa Barat, mungkin daripada ke Bandung ya lebih mudah dan cepat ke sini, jadi dilayaninya ke sini ," kata Dwi.
Trus... apa tindak lanjutnya. Mesti ada yg bertanggung jawab dong.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAcoid - 🏆 3. / 90 Baca lebih lajut »