Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Negara Kerajaan Arab Saudi untuk Urusan Luar Negeri dan Utusan Iklim Utama Adel al-Jubeir mengungkapkan ketidaksepakatannya terkait dengan pasar minyak. Hal itu menanggapi Gedung Putih mengeritik Arab Saudi sudah mengatur langkah OPEC+ bulan lalu saat memangkas output minyak sebesar 2 juta barel per hari. AS mengungkapkan keputusan diambil pada momen terburuk untuk ekonomi global yang tertekan inflasi.
Selain itu, Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz Bin Salman mengungkapkan OPEC+ akan tetap berhati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi di seluruh dunia. Pasalnya, OPEC+ bakal menggelar pertemuan pada 4 Desember 2022 untuk memutuskan apakah akan memotong produksi lebih lanjut. "Kami akan terus mengerjakan apa yang menjadi kepentingan terbaik kami. Ada banyak keselarasan minat antara Saudi dan AS." kata Al-Jubeir.
"Arab Saudi dan China memiliki minat besar yang dipertaruhkan. China yang merupakan mitra dagang terbesar kami. Kami memiliki investasi besar di China dan perusahaan Cina memiliki investasi besar di Arab Saudi," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »