REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi, para atlet kini menghadapi risiko kesehatan mental. Pasalnya, pandemi menjadi perubahan drastis dari gaya hidup yang sangat aktif ke isolasi dan kebosanan.
Chief medical officer Tennis Australia, Carolyn Broderick, mengungkapkan bahwa efek jangka panjang yang dirasakan atlet setelah wabah SARS dan flu babi termasuk rasa cemas, cuci tangan berlebihan dan ketakutan berdekatan dengan orang lain. Namun dampak dari pandemi Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya, karena atlet di seluruh dunia dipaksa"hibernasi" di antara miliaran orang lainnya yang menjalani lockdown.
"Setiap hal kecil membuatku gelisah... dan aku cemas. Setiap kali orang bersin di sekitarku atau batuk, aku gelisah," kata Williams lewat aplikasi TikTok. Baca Juga Serena Williams - Tak hanya Williams, beberapa mantan atlet, seperti legenda renang Olimpiade Michael Phelps, petarung MMA Ronda Rousey, petinju Mike Tyson dan pemain rugby John Kirwan juga menunjukkan stres tingkat tinggi.
Tak hanya itu, Deputy Medical Director untuk tim Australia pada Olimpiade 2016, Broderick, mengatakan, jika efek dari isolasi bisa terasa akut bagi atlet. Pelarian ke penyalahgunaan substansi seperti minuman beralkohol atau obat-obatan bisa menjadi masalah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »