Dewan Pers: Tolak Permintaan THR oleh Wartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pers mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak melayani permintaan THR atau permintaan barang dan sumbangan yang mengatasnamakan dari kalangan pers.'Demi menghindari penipuan dan penyalahgunaan profesi wartawan oleh para oknum yang mengaku-ngaku sebagai wartawan, organisasi wartawan, organisasi perusahaan pers, ataupun media,' ujar Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam keterangan tertulis pada hari ini, Ahad, 2 Mei 2021.

Dewan Pers menyediakan saluran komunikasi dan koordinasi melalui Wakil Ketua Dewan Pers Hendry CH. Bangun atau Anggota Dewan Pers Agung Dharmajaya .Nuh menjelaskan sikap Dewan Pers ini dilandasi sikap moral dan etika profesi dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakan integritas serta menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme kewartawanan. Juga untuk mendukung upaya pemberantasan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme .

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Dewan Pers: Kebebasan Pers Hadapi Disrupsi Medsos |Republika OnlineMedsos justru membuat keruh informasi yang harusnya diterima jernih oleh masyarakat.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »

Dewan Pers Minta Jurnalis Tolak Parsel Lebaran di Luar Pemberian KDewan Pers juga meminta seluruh instansi dan kementerian berhati-hati dengan orang yang mengaku wartawan dan meminta uang THR.
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »

MK Tolak Uji Materi UU PersMK memutuskan tidak menerima uji materi UU Pers. Horrreeeee.....!!!!
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »

MK Tolak Gugatan Eks Kader PSI Charlie Wijaya soal UU PersHakim Mahkamah Konstitusi menilai bahwa Charlie Wijaya tidak menguraikan mengenai inkonstitusional norma UU Pers. udah keluar dari partai juga masih dibawa2 nama partainya...
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »

Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Jadi Ancaman Kebebasan Pers di IndonesiaKasus kekerasan terhadap jurnalis masih menjadi ancaman serius terhadap kebebasan pers di Indonesia. Selain menghadapi kekerasan fisik,mereka juga sering menghadapi kekerasan di ranah digital selama dua tahun terakhir.
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »