Desa Kadokan Sukoharjo, Desa Sepi Terdampak Pelurusan Sungai Bengawan Era 80-an

  • 📰 soloposdotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 51%

Indonesia Berita utama Berita

Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama

Cerita tentang Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, yang terisolasi karena terdampak pelurusan Sungai Bengawan Solo pada era 1980-an.

, desa yang berlokasi di Kecamatan Grogol ini tampak sepi pada siang hari. Berbeda dengan kawasan di Kecamatan Grogol lain yang ramai layaknya kawasan satelit Sukoharjo.Jarang terlihat sepeda motor berseliweran karena wilayahnya yang terisolasi oleh dua sungai, yaitu sungai Bengawan Solo hasil dari pelurusan, dan Sungai Bengawan Solo lama.

“Awalnya dulu desa kami [Kadokan] dikelilingi dua sungai, namun sekarang jadi satu. [Dulu] dari Bengawan Solo ada program pelurusan Sungai Bengawan Solo, kemudian mengambil lokasi di tengah-tengah desa, sehingga terbelah menjadi dua kawasan yakni kebayanan satu dan dua,” kata Suyono. Sementara, Kebayanan Dua meliputi RW 004 di Dukuh Plalan dan Buntarejo yang terdampak kali mati, serta Tegalmangu. RW 005 yakni Dukuh Nusupan, dan RW 006 Dukuh Tegalrejo yang terdampak kali mati.Setelah pelurusan Sungai Bengawan Solo selesai, Suyono mengatakan, dua sungai setelahnya, yaitu Bengawan Solo lama dan Sungai Gejikan tak berfungsi.“Desa yang dekat dengan Bengawan Solo lama, kini jadi sungai mati, yaitu Ngrantan, Moro, Ngatukan, terdampak sungai mati,” lanjut Suyono.

Kehidupan warga berubah setelah adanya perubahan jalur Sungai Bengawan Solo. Warga masyarakat dulunya bercocok tanam padi, ada yang bekerja di pabrik, atau perusahaan swasta.

 

Terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda akan dipublikasikan setelah ditinjau.
Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

 /  🏆 33. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Fakultas hukum Unja sosialisasi UU Tipikor ke desa dan kecamatanTim Pengabdian pada masyarakat Fakultas Hukum Universitas Jambi (Unja) melakukan kegiatan sosialisasi Undang Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kepada ...
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »

Asale Umbul Nilo Klaten, Pernah Ada Pohon Nila Besar Berdiri di Dekat UmbulAsale Umbul Nilo yang berada di Dukuh Margosuko, Desa Daleman, Kecamatan Tulung.
Sumber: soloposdotcom - 🏆 33. / 51 Baca lebih lajut »

Banjir di Aceh Meluas, Ribuan Orang MengungsiDari 14 kecamatan yang tergenang banjir, 39.000 warga di empat kecamatan harus mengungsi. Warga mengungsi ke balai desa atau tempat yang aman. Nusantara AdadiKompas
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »

Pemanfaatan Lahan Kritis di Desa Masaran untuk Dongkrak PADesSRAGEN - Desa/Kecamatan Masaran, termasuk dalam kawasan industri di Kabupaten Sragen. Peluang ini ditangkap pemerintah desa (Pemdes) setempat, dengan menyulap lahan kritis menjadi area parkir bagi karyawan pabrik. Siapa sangka, dari jasa parkir ini, bisa meraup pendapatan asli desa (PADes) hingga pu
Sumber: jawapos - 🏆 35. / 51 Baca lebih lajut »

Penyaluran BLT Subsidi BBM di Desa Terpencil LangkatPenyaluran BLT Subsidi BBM di Desa Terpencil Langkat TempoVideo
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »

Ganjar Pranowo Tolak Komentar Soal Politik Saat Kunjungi Desa Sayan di BaliGubernur Jawa Tengah ganjarpranowo jalan sehat di Desa Sayan Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (8/10). Kedatangan Ganjar ini pun mendapatkan antusias warga. Ganjar Pranowo menolak jika kunjungannya ini sebagai agenda politik 2024 mendatang. ganjarpranowo Grup Kompas Gramedia kompascom hariankompas yang Alergi dengan Islam , Solid mendukung Koruptor untuk menjadi Presiden ganjarpranowo Bagaimana Jokowi & Ganjar membuat PDI-P hattrick? Apa strateginya? Buruaaannn, jadilah cluster pertama yg tahu duluan 😁 ganjarpranowo Teman teman jika melihat berita tentang mahluk ini jangan dibaca dan komen. Abaikan. Biar Twitt ini sebagai pengingat.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »