Di bidang politik, demokrasi yang kita praktekkan hanyalah prosedur perebutan kekuasaan di antara para elit dengan memperebutkan suara dan dukungan publik. Belum tampak secara signifikan hubungan antara prosedur-prosedur demokrasi seperti Pemilu yang kita jalankan dengan penguatan nilai-nilai demokrasi dalam sistem politik kita seperti penguatan mekanisme “check and balance” antara eksekutif dan legislatif, pelembagaan parpol dan sejumlah indikator penting lainnya.
Pada kenyataannya, setelah kontestasi berakhir, pemenang sibuk bertengkar, memicu berbagai kebisingan dan kegaduhan dalam rangka “bagi-bagi kursi”. Kelompok yang kalah terus menerus memobilisasi “kenyinyiran” publik sambil berharap mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan pihak pemenang demi mendapatkan jatah kursi atau minimal diberi konsesi kekuasaan.
Dalam studi sosial-politik, kemunculan elit baru dari tengah masyarakat seperti Jokowi lazim disebut “sirkulasi antar elit dan massa”. Sirkulasi elit seperti ini dipandang ideal, di mana elit yang lama diganti kelompok yang baru dengan kemampuan lebih baik. Mereka diharapkan lebih mampu merespon kepentingan masyarakat yang lebih beragam dan selalu berubah sesuai gerak zaman.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: temponewsroom - 🏆 13. / 63 Baca lebih lajut »