Debat panas antara Anggota Komisi VII DPR RI dan Direktur Utama Holding Tambang atau PT Inalum Orias Petrus Moedak Selasa lalu menarik untuk disimak. Terlebih, dalam rapat itu kemudian berlanjut urusan penyaluran program tanggung jawab sosial perusahaan .
Panasnya rapat sendiri bermula saat Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir meminta penjelasan terkait pelunasan utang Inalum dari penerbitan obligasi, di mana obligasi itu untuk akuisisi PT Freeport Indonesia. Orias menjawab jika obligasi itu ada beberapa tenor dengan jatuh tempo paling lama 30 tahun.
"Jadi sampai 30 tahun kalau perusahaan lancar baru selesai kalau kita mati tak selesai nih barang nanti, ganti dirut lain, lain lagi polanya. Makanya itu yang saya pertanyakan kepentingan mengalihkan Freeport sebenarnya kepentingan politik," saut Nasir di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa kemarin .Nasir memberi catatan, kunci utang ialah jika pembayaran lancar dan bagus. Jika tidak, barang disita. Ia juga menduga anak perusahaan di bawah holding tambang menopang utang ini.
Nada Nasir masih tinggi. Ia kembali mengatakan khawatir, anak usaha di bawah holding tambang tersandera karena masalah utang. "Saya khawatir tiga anak usaha di bawah holding ini akan tersandera karena utang Freeport nanti. Investasi, investasi apa," kata Nasir."Ini orang suruh utang, utang lagi, utang lagi, saya minta diganti dirut ini. Saya kirim surat pribadi dari fraksi, nanti kami bicara Fraksi Demokrat. Saya akan kirimkan Pak Erick sebagai menteri BUMN," ujarnya.
detikfinance jatah preman ?
detikfinance Ancok rek,ujung2nya CSR.
detikfinance Ujung-ujungnya Demikian
detikfinance DPR_RI makLambeTurah gini ending nya?
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Di RDP DPR, Dirut Hutama Karya curhat utang pemerintah belum cairManajemen PT Hutama Karya (Persero) mengharapkan pencairan utang pemerintah sebesar Rp1,88 triliun dapat segera terealisasi demi menjaga operasional ... Mau curhat kayak apa percuma. Wong mmg ga ada duit
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »