merupakan fenomena yang mampu memberi daya tarik tersendiri. Setidaknya terdapat sekian juta penduduk Indonesia yang memberikan perhatian pada debat politik capres dan cawapres sampai pada putaran ketiga. Dengan beberapa tema yang dipandang penting, mulai tema pemerintahan, ekonomi kerakyatan dan digital, sampai pertahanan keamanan, hubungan internasional, serta geopolitik.
Tentu, secara ideal, debat politik capres dan cawapres menjadi satu sarana ideal dalam mentransformasikan gagasan secara terbuka di ruang publik. Dan, pada saat yang sama, dilakukan adu gagasan dengan kandidat lain. Pada konteks itu, ruang demokrasi dapat dikatakan tumbuh dan berkembang secara sehat. Secara partisipatoris, kandidat memiliki ruang dan kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan strategisnya sebagai calon.
Proses demikian ini dapat dikatakan sebagai proses politik terjadinya posdemokrasi. Debat publik capres dan cawapres jauh dari harapan yang sebenarnya, bagaimana ruang publik sarat gagasan dan publik bisa mendapatkan informasi yang memadai bagi kebutuhan pendidikan politik. Informasi dan kebutuhan atas pendidikan politik inilah yang semestinya ditonjolkan dalam debat politik, yang diharapkan berujung pada kesadaran politik baru bagi publik.
Fenomena terjadinya posdemokrasi tentu perlu diwaspadai. Crouch menyebut posdemokrasi sebagai kesadaran politik untuk menggunakan saluran institusi formal demokrasi, tetapi pada saat yang sama institusi formal demokrasi tersebut dikuasai segelintir kelompok yang memiliki kekuatan politik-ekonomi. Di sisi lain, posdemokrasi mengacu makna bagi terjadinya praktik demokrasi yang melampaui realitas.
Dengan demikian, ruang publik yang disebut agora itu jelas sarat gagasan dan jauh dari tendensi individu untuk mengungguli atau sekadar menjatuhkan lawan. Jika hal ini kita kembalikan pada fenomena debat capres dan cawapres 2024, tentu dapat kita simak masih ada kecenderungan antarcalon untuk saling menjatuhkan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: BBCIndonesia - 🏆 42. / 50 Baca lebih lajut »