"Itu lahan pinggir kali. Ceritanya kali-tanah kosong-jalan-perumahan. Setelah kali, ada tanah kosong, dulu dipakai masyarakat untuk jual tanaman, era Ahok relokasi, bersihkan mau jadi RTH," ucap Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, Saat dihubungi, Selasa .Namun, setelah dibebaskan oleh Ahok di akhir masa jabatannya, pembangunan RTH tidak dilakukan. Malahan, terjadi pembangunan proyek di lokasi tersebut.
"RTH itu, oleh JakPro dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk dibangun area bisnis, rencana kuliner dan dijualbelikan," ucap Gembong.Kuliner yang dimaksud bukanlah sentra atau pusat pedagang kaki lima . Gembong, mengaku masih maklum kalau untuk PKL. "Bukan PKL, bukan kelas itu, orang per meter dijual Rp 60 juta. Bukan PKL, kalau PKL rada mendingan. Brosur ada Rp 24 juta, termahal Rp 60 juta per meter persegi," kata Gembong.
Kerjanya? Kerjasama dengan JakPro bwat ngeruk fuluuuss..
RTH jadi lahan bisnis...ya ngawur dong. katanya jakarta kekurangan RTH kok tg sudah ada malah di ilangin. kemarin monas di babat eh tau2 adalagi d tempat laen. gak konsisten nih. serius gak sih!!!
Protes Mulu dasar partai korup
Ini lokasi dibawah sutet? Sbnrnya agak bingung klo lokasi di bawah sutet Jd RTH juga bahaya, pusat kuliner jg bahaya trs diapain enaknya? Btw setelah era ahok ada era djarot pak, anies itu setelah era djarot bkn era ahok
pokoke Anies yg salah. wkwkkw
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »