yang berdampak pada habisnya ketersediaan alat-alat kesehatan bagi masyarakat. Di Beijing, pasien yang kebanyakan orang tua terpaksa dibaringkan di tandu di lorong atau menghirup oksigen dari kursi roda karena rumah sakit kehabisan tempat tidur., rumah sakit Chuiyangliu di timur kota Beijing pada Kamis penuh sesak dengan pasien yang baru tiba. Tempat tidur habis menjelang tengah hari, bahkan ketika ambulans terus membawa lebih banyak pasien yang masuk.
Melonjaknya angka kasus Covid-19 di China tidak terlepas dari dicabutnya pembatasan pandemi oleh pemerintah setempat pada bulan lalu. China diketahui memiliki pembatasan pandemi paling ketat seiring dengan kebijakan Nol-Covidnya. Hampir tiga tahun China telah memberlakukan penguncian, larangan bepergian dan penutupan sekolah yang sangat membebani ekonomi. Kebijakan ini pada akhirnya memicu aksi protes yang jarang terjadi di negara yang anti akan perbedaan pendapat politik itu.Wabah tampaknya telah menyebar dengan cepat di kota-kota padat penduduk terlebih dahulu. Sekarang, pihak berwenang prihatin karena menjangkau kota-kota kecil dan daerah pedesaan dengan sistem perawatan kesehatan yang lebih lemah.
Seruan pemerintah daerah untuk menghindari perjalanan selama libur Tahun Baru Imlek datang beberapa hari sebelum pencabutan formal dari banyaknya pembatasan yang tersisa – beberapa sudah tidak diberlakukan – pada hari Minggu. "Kami merekomendasikan agar setiap orang tidak kembali ke kampung halaman mereka kecuali diperlukan selama puncak wabah," kata pemerintah daerah Shaoyang di provinsi Hunan di China tengah dalam pemberitahuannya.Baca:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: KompasTV - 🏆 22. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: voaindonesia - 🏆 15. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: merdekadotcom - 🏆 36. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: VIVAbola - 🏆 30. / 51 Baca lebih lajut »