Liputan6.com, Jakarta - Sempat sementara tutup, sederet destinasi wisata sudah kembali beroperasi di masa transisi kenormalan baru. Dalam praktiknya, protokol kesehatan wajib diberlakukan demi menjaga kesehatan, serta keamanan pengunjung, pihak pengelola, serta karyawan.
Ari menyambung, bakal tetap ada pemantauan dan evaluasi secara berkala."Jadi, semisal ada pelanggaran protokol kesehatan atau ditemukan klaster baru, bisa melakukan pembatasan lebih ketat, bahkan penutupan," ujarnya. Pihaknya pun mengatakan siap melakukan pendampingan bagi berbagai pihak terkait praktik protokol kesehatan sesuai unit usaha di cangkupan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Agustinus menyontohkan praktik seperti yang dilakukan Thailand dan Maladewa, di mana terdapat pulau-pulau khusus untuk turis. Lalu, mereka pun harus tinggal di hotel mewah sebagai bagian dari proses karantina, tak bercampur dengan warga lokal. Upaya mendorong geliat ekonomi lokal di masa tanpa turis pun sudah dilakukan Sebumi. Founder Sebumi Iben Yuzenho Ismarson, menjelaskan, pihaknya menggagas program pelatihan bagi para pelaku wisata usai gempa Lombok pada 2018.
Sdh jangan bikin bangkrut pariwisata di negeri ini!!
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »