SALAH satu masalah pelik nan tak kunjung bisa segera diatasi di negeri ini ialah stabilisasi harga komoditas strategis. Harga pangan dan komoditas pokok memang stabil, tapi stabil tinggi. Meskipun momentum Idul Adha telah berlalu, laju kenaikan harga komoditas strategis itu tetap konsisten naik.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada produk pangan hortikultura, tetapi juga pada pangan hewani. Di Aceh, harga ayam kampung melambung tinggi. Di Pasar Ayam Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, misalnya, harga seekor ayam kampung dewasa berbobot 2 kg dibanderol Rp150 ribu dari sebelumnya Rp100 ribu.
Pelemahan nilai tukar rupiah bisa membuat barang-barang di dalam negeri makin mahal, seperti barang yang diproduksi di dalam negeri, tetapi bahan bakunya berasal dari impor. Berbagai permasalahan itu pun berpotensi makin menekan daya beli masyarakat karena kantong rakyat makin kempis. Ke depan, pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, harus berada di garda terdepan untuk mengantisipasi risiko gejolak harga pangan dan komoditas strategis itu. Perlu kerja ekstra untuk mencari solusi menurunkan harga-harga.
Yang tidak lupa tentu kebijakan jangka panjang untuk mengantisipasi perubahan iklim. Sebagaimana diperingatkan Presiden Joko Widodo, Indonesia bakal menghadapi neraka iklim, kekeringan yang panjang. Tanpa aksi tangkas nan cerdas, publik bakal terus cemas dan lemas. Di hadapan Komisi V DPR, ia mengaku menyesal rencana pemerintah memotong 3% dari gaji buruh untuk perumahan telah memantik kemarahan masyarakat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: mediaindonesia - 🏆 2. / 92 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: detikfinance - 🏆 18. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »
Sumber: hariankompas - 🏆 8. / 70 Baca lebih lajut »