Diungkap Adrie, pada masa itu dirinya menjual tiket dengan sistem kode voucher yang dijual secara langsung. "Kalau lo beli ditulis voucernya ada lampiran buat kita dan lampiran buat pembeli, begitu tuker tiket lampiran masih sama," tutur Adrie Subono .
"Copy buat dia sama yang kita pegang harus sama. Nomor sama, tulisan sama. Terbukti enggak pernah ada yang palsu," sambungnya."Itu yang bisa di , kalau dulu fisik," lanjut Adrie. Bahkan kalau pun ada calo, mereka juga berjualan langsung di depan venue konser, sehingga potensi pemalsuan hampir tidak ada.
Karena itu Adrie bahkan dibuat terkejut ketika namanya tiba-tiba ramai dibicarakan saat banyak terjadi pemalsuan tiket di konser Coldplay beberapa Waktu lalu."Gue bilang 'kenapa nih nama Adrie Subono sama Java Musikindo jadi trending topic?' Karena mereka membandingkan pada masa itu," imbuhnya. Walaupun menyebut dulu tak ada pemalsuan tiket karena masih konvensional, selalu ada sisi positif negatif. Seperti soal promosi, Adrie mengatakan pada masa kini promosi jauh lebih mudah dibanding dulu. "Kita bikin spanduk dimana-mana, kadang bikin spanduk di satu tempat udah keren, besoknya gue lihat ini gembel udah pakai buat celana, diambil, dipakai buat celana," lanjutnya sambil tertawa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: tvOneNews - 🏆 1. / 99 Baca lebih lajut »
Sumber: cnbcindonesia - 🏆 7. / 74 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »