Dampak Pandemi Bikin Omzet Brownies Tempe Banyumas Meningkat
Mantan manajer sebuah manajemen salon dan sales marketing di perusahaan ekspedisi ini akhirnya terus menekuni usahanya tersebut. Tak sia-sia, omzet penjualan produk turunan dari tempe ini bisa mencapai Rp 20 juta per bulannya."Omzetnya yang dulu sekitar Rp 15 juta per bulan, sempat mati dan mulai lagi sekarang berati sekitar Rp 20 juta per bulan, dan produk jadi terjual itu kurang lebih 800-1000 yang pouch . Kalau yang brownies basah sekitar 200-300 boks per bulan," jelasnya.
"Untuk rasa pastinya di brownies tempe masih tetap ada rasa tempenya, ada gurih dan aroma tempenya masih ada di situ, tapi juga tidak jadi aneh, orang orang yg beli juga cocok dengan resanya," ujarnya.tempe ini. Ia belum melihat ada produk serupa di wilayahnya. "Yang kesulitan karena ini produk baru jadi orang masih apa si brownies tempe, apa enak?, karena mindset mereka yang namanya tempe dibuat asin, sedangkan ini diblend sama cokelat," ucapnya.
"Di atasnya juga kita kasih toping tempe, jadi double. Di dalamnya itu jadi kayak serat, ada serat dari tempe dan dari tepung mocafnya," ujarnya. "Saat ini dalam program fast track ekspor, karena kemarin produk saya dikirim ke Jakarta dan dikurasi bersama Bank Indonesia dan katanya brownies tempe ini unik dan pasar ekspor juga terbuka luas, yang penting legalitas disiapkan. Ini sedang dalam proses pendampingan, mudah-mudahan awal tahun sudah bisa mulai jalan," jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritasatu - 🏆 26. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »