grade
Penny juga menyebutkan, dari temuan tersebut terdapat 3 dari 28 subjek atau 10,71% yang mengalami peningkatan titer antibodi lebih besar 4 kali setelah 4 minggu penyuntikan. Namun, 8 atau 28,75% dari 28 subjek mengalami penurunan titer antibodi setelah 4 minggu penyuntikan dibandingkan sebelum penyuntikan.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kadar titer antibodi dipengaruhi oleh peningkatan konsentrasi adjuvan, bukan karena peningkatan kadar antigen,” terangnya.Penny menjelaskan, proses pembuatan vaksin dendritik, terlihat kelemahan-kelemahan dalam penjaminan mutu dan keamanan pada pembuatan produk uji yang menurut pengakuan tim peneliti memang tidak dilakukan dan akan diupayakan untuk perbaikan.
Ia menambahkan, adapun nama peneliti utama adalah Dr Djoko dari RSPAD Gatot Subroto dan dr Karyana dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan , namun keduanya tidak dapat menjawab proses-proses yang berjalan karena tidak mengikuti jalannya penelitian.Penny menyebutkan, proses pembuatan vaksin sel dendritik dilakukan oleh peneliti dari AIVITA Biomedica Inc, Amerika Serikat , meskipun melakukan pelatihan kepada staf di RS Kariadi tetapi pada pelaksanaannya dilakukan oleh dari AIVITA Biomedica Inc.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.