Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan bisa menjadi pedang bermata dua. Tanya saja Partizan Belgrade. Di balik capaian mendobrak sepak bola Eropa pada pertengahan 1960-an, klub tersebut juga merasakan penderitaan besar.
Mengisi jantung pertahanan, Vasovic merupakan pemain revolusioner dalam mendefinisikan peran baru bek tengah sebagai playmaker. Komposisi skuat ini membuat Partizan lebih percaya diri menghadapi kompetisi Eropa, terutama setelah jadi juara Yugoslavia 1965. Mereka tanpa kesulitan menyingkirkan Nantes dan Werder Bremen .
Aturan ini menciptakan masalah besar bagi klub. Dengan pertandingan disiarkan televisi, jumlah penonton ke stadion menurun drastis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.