REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Anggoro Eko Cahyo menyebutkan, transmisi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia ke suku bunga perbankan tidak dapat digeneralisasikan. Likuiditas tiap bank yang berbeda-beda menjadi salah satu faktor penentu kecepatan transmisi tersebut. Baca Juga Anggoro menuturkan, posisi suku bunga acuan yang sebesar 4,75 persen hanya sebagai anchor atau jangkar penetapan bunga moneter antara perbankan dengan bank sentral.
Meski LPS rate tersebut sudah turun 25 basis poin dari sebelumnya 6,25 persen, Anggoro menyebutkan, penetapan suku bunga bank tidak bisa disamaratakan ke seluruh bank. Kebijakan ini kembali lagi kepada likuiditas perbankan dan proyeksi jangka pendek dalam hitungan satu hingga tiga bulan ke depan. Garis besarnya, Anggoro menjelaskan, individual bank dengan likuiditas sekarang dan ke depannya memang cukup solid, akan memiliki ruang lebih untuk menurunkan suku bunga. Sebaliknya, individual bank dengan likuiditas pas-pasan saat ini dan ke depannya, memiliki peluang terbatas untuk menurunkan suku bunga. Sebab, mereka harus berebut dana murah di tengah sengitnya persaingan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »