Jakarta, Beritasatu.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terus memonitor rentetan gempa bumi yang terjadi sepanjang Agustus 2019 di Busur Subduksi Sunda, namun tidak semua klaster aktif akan berujung kepada terjadinya gempa besar.
Diawali dengan peristiwa gempa kuat dan merusak di Banten berkekuatan magnitudo 6,9 pada 2 Agustus 2019, hingga hari ini rentetan gempa masih terus mengguncang. Pada 3 Agustus 2019 Gempa Sukabumi bermagnitudo 4,4. Pada 9 Agustus 2019 Gempa Sumba bermagnitudo 4,3, pada 10 Agustus 2019 Gempa Tasikmalaya dan Pangandaran magnitudo 4,0.
Namun menurut dia belum dapat dipastikan apakah rentetan gempa tersebut merupakan gempa pendahuluan sebelum terjadinya gempa besar atau Foreshocks. Dari beberapa hasil kajian, ada beberapa karakteristik aktivitas gempa pendahuluan yang dapat diidentifikasi, yaitu, gempa pendahuluan biasanya terjadi di zona dengan nilai B-value rendah. Nilai B-value rendah artinya di zona itu masih menyimpan tegangan yang tinggi, yang berpotensi terjadi gempa besar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: republikaonline - 🏆 16. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: Beritagar.id - 🏆 39. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: liputan6dotcom - 🏆 4. / 83 Baca lebih lajut »