Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi sejumlah daerah di Indonesia masih akan mengalami kekeringan hingga November mendatang.
"Agustus dan September kami prediksikan merupakan puncak dari periode musim kemarau. Sebanyak 97 persen wilayah memasuki musim kemarau," kata Kepala Subbidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jumat .Dia membeberkan, kondisi kemarau dimonitoring dari pos-pos hujan. Pos tersebut tersebar kecamatan di seluruh Indonesia. Setidaknya, ada 6 ribu pos hujan.
Adi menerangkan, kondisi semacam ini setidaknya masih terus berlangsung hingga Oktober 2019. Itu pun baru untuk wilayah di Jawa Barat. Sementara daerah lainnya seperti NTT, NTB Lampung, Jawa, Bali, Sulsel, Sulteng sampai dengan Merauke diestimasikan kemarau akan berakhir pada November mendatang2 dari 3 halamanTitik PanasIa menuturkan, kemarau panjang tentunya berdampak pada jumlah titik panas atau hotspot. Yang dimonitor salah satunya Riau.
Kondisinya di tahun 2019 melampaui kondisi tahum 2018. Begitu pun Jambi. Padahal kemarau masih akan dihadapi sekitar 1 sampai 2 bulan ke depan.3 dari 3 halamanSaksikan video pilihan di bawah ini:Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan peringatan dini mengenai kekeringan Meteorologis yang akan dialami DKI Jakarta serta Banten di musim kemarau ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: CNN Indonesia - 🏆 27. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tribunnews - 🏆 37. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: antaranews - 🏆 6. / 78 Baca lebih lajut »
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »