Gunung Yandang di China bagian timur menjadi sorotan setelah sekelompok turis asing terjebak di tengah tebing selama lebih dari satu jam akibat kepadatan pengunjung. Gambar-gambar pendaki yang bergelantungan di sisi tebing dengan tali pengaman menjadi viral di media sosial China , memicu kekhawatiran dan perdebatan mengenai keselamatan para pendaki.
Via ferrata, anak tangga logam yang dipasang ke gunung, menjadi jalur pendakian yang tetap, namun tidak mampu menampung banyaknya pendaki pada saat itu. Perusahaan yang mengelola via ferrata, Wenzhou Dingcheng Sports Development Co., Ltd, mengakui bahwa mereka meremehkan jumlah orang yang tertarik mendaki Gunung Yandang.
Gunung Yandang sendiri merupakan situs yang diajukan untuk penunjukan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2001. Meskipun belum resmi ditetapkan, gunung ini tetap menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, terutama saat libur Hari Buruh di Tiongkok pada awal bulan Mei. Gunung ini dianggap sebagai kaldera kuno yang paling representatif dari sabuk vulkanik besar di tepian benua Asia di Pasifik barat. Pemandangan alam Gunung Yandang yang khas adalah kaldera Kapur yang dihidupkan kembali yang berusia 120-100 juta tahun dan lebih awal dari kaldera Kenozoikum di dunia.
Ada tiga ekosistem di kawasan Gunung Yandang, yaitu ekosistem hutan, ekosistem air tawar, dan ekosistem laut. Wilayah geografis vegetasi Gunung Yandang seharusnya terbagi menjadi zona tropis atau subtropis dan berada 'di wilayah peralihan dari Tiongkok timur ke Tiongkok selatan.
Turis Asing Turis Gunung Yangdang Gunung Yandang Pendaki Tebing Gunung Travel
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: suaradotcom - 🏆 28. / 53 Baca lebih lajut »
Sumber: Bolanet - 🏆 20. / 63 Baca lebih lajut »