REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat transportasi Budiyanto memprediksi biaya operasional angkutan umum bakal melonjak jika kebijakan pengaturan jarak diberlakukan di masa new normal. Sebab, tak semua kursi penumpang boleh terisi yang berdampak pada berkurangnya pendapatan.
Budiyanto menyebut protokol kesehatan akan diberlakukan ketat pada sektor yang bersentuhan dengan kegiatan manusia, termasuk transportasi angkutan umum. Tujuannya memutus penularan virus Covid- 19 di ranah publik. Protokol physical distancing akan membuat kapasitas penumpang yang diperbolehkan hanya 50 persen dari kapasitas normal.
"Ini akan berpengaruh terhadap penghasilan para pengemudi, belum lagi ditambah biaya kebersihan interior mobil dan biaya-biaya tak terduga lainnya. Situasi ini tentunya akan menjadi problema tersendiri," kata Budiyanto dalam keterangan pers pada Republika.co.id, Selasa .akan memikirkan penghasilan yang mungkin akan turun dan sekaligus berimbas ke perusahaannya.
Budiyanto menekankan kehadiran angkutan umum penting untuk mengakselerasikan mobilitas orang dan barang dari satu ke tempat lain. Ia optimis dengan pengaturan dan jaminan perlindungan dari pemerintah maka angkutan umum bisa bertahan. "Khususnya demi pengguna jasa angkutan umum dan sekaligus memberikan jaminan dalam kelangsungan operasionalisasi angkutan umum dari aspek hukum," ucap Budiyanto.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sumber: kompascom - 🏆 9. / 68 Baca lebih lajut »
Sumber: detikcom - 🏆 29. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »
Sumber: jpnncom - 🏆 25. / 59 Baca lebih lajut »
Sumber: SINDOnews - 🏆 40. / 51 Baca lebih lajut »
Sumber: tempodotco - 🏆 12. / 63 Baca lebih lajut »